Cinta Yang Tak Layak


Pak pelayan tampak begitu sopan, dan setelah bolak balik menelaah menu, aku pun cepat-cepat melakukan pesanan. bukannya apa, aku tahu si bapak ini sibuk dan harus melayani pengunjung lain.

"Saya kopi hitam sama lemon tea yah pak!", 
Pak pelayan kaffe tersenyum karena belum sempat bertanya, si doi keburu menjerit histeris...

"Haaahh... kok abang kalau pesan sama yah ma aku? harus satu panas satu dingin"

Aku tergelak melihat antusiasme dia menanggapi persamaan kami. Dan makin tergelak melihat romannya yang selalu tersipu dan tak mau menatap wajahku... sejak tadi... sjak lama sekali..

Aku melihat di matanya
Cinta berkelebat meski sekilas..
Aku melihat di rautnya..
Sekuat mungkin menyembunyikan rasa..
Agar tampak biasa... tanpa cinta..
Tapi semua yang terjadi padamu, terjadi juga kepadaku.
Perasaanmu... persis seperti perasaanku...
Aku mencintaimu,...
dan aku yakin kamu juga mencintaiku...
dan kita berdua bersembunyi...
berusaha berdusta mengenai rasa yang sebenarnya...
karena kita merasa....
ini tak layak...


Anganku melayang ke bebrapa bulan yang lalu ketika sahabatku mengenalkan doi kepadaku, sebagai PACARNYA YANG BARU. Hmm.. doi tampak sangat menarik di mataku, tapi aku buru2 menepis perasaanku jauh2... jadi tak sempat berkembang menjadi perasaan yang aneh. ho ho ho... bagaimanapun, dia pacar sahabatku... 

Urutan waktu akhirnya singgah ke minggu yang lalu, ketika aku berkelahi hebat dengan doi  melalui SMS. pasalnya sederhana, aku berusaha menghubungi sahabatku, HP nya gak aktif... lalu aku mencoba menanyakan kabarnya kepada doi, kupikir sebagai pacarnya, doi pasti tahu mengenai sahabatku,  tapi berhubung perasaan sama2 sensitif, akhirnya berakhir dengan  perang kata2 dan makian melalui SMS.

Lalu beberapa hari yang lalu sahabatku datang, saat itulah menjadi jawaban mengapa doi waktu itu begitu menyebalkan, ternyata, saat itu mereka tengah bertengkar hebat dan berakhir PUTUS. Penyebabnya tak lain dan tak bukan, karena penyakit lama sahabatku si Ricky yang sangat suka berselingkuh. Perselingkuhan terbongkar dan terjadilah pertengkaran hebat yang berakhir keputusan mereka untuk PUTUS. Dan akhirnya hadirlah Ricky tepat di depanku, memohon dulkungan supaya aku mau mefasilitasi lagi hubungan mereka. Penuh tampang memelas, si Ricky memintaku untuk menghubungi doi dan menyampaikan betapa Ricky masih sangat menyayanginya. 

"Lo kasian gak ma gue??"

Kalimat andalannya kalau minta dikasihani. hmm, Aku melupakan rasa kesal karena ini adalah kali ke 4 si Ricky ketahuan selingkuh, dam menjadi puncak karena doi tak mampu lagi memaafkan. Melihat mata Ricky yang berkaca-kaca, tak tega rasanya kalau hanya aku acuhkan saja. Melupakan egoisme aku yang memang beberapa hari yang lalu habis berantem hebat dengan si doi .. aku terpaksa mengirim sms ke doi, dengan menebalkan muka... lha iya, masa beberapa hari yang lalu mengumpat anjing2an... sekarang kok tiba2 sms gencatan senjata.


Si Ricky ini sebenarnya orang yang sangat cuek dan tidak pernah mau tahu dengan masalahku. Sering aku bermasalah dan berharap dia ada di fihakku, tapi tak pernah satu kalipun dalam hidup selama kami berteman, dia berada di posisi MEMBELAKU.

Makanya ketika itu, tak sanggup memendam penyesalan terpendam, aku utarakan ke si Ricky.

"Nah sekarang lo bisa ngerti ketika dulu gw putus sama si K, gw sangat berharap ada orang lain, seorang sahabat yang mampu mempersatukan kami lagi, kondisi lo sekarang sama persis dengan kondisi gw dulu, cuma bedanya.... DULU GW SENDIRI TANPA SATUPUN ORANG YANG PEDULI, sementara sekarang... lo punya gw"


Pendek cerita, seiring berjalan waktu, aku mampu membujuk si doi untuk mau bertemu dengan si Rciky. tapi... seiring berjalan waktu.. karena seringnya kami berinteraksi, kurasa ada hal lain yang terselip di hatiku. aku melihat betapa si doi ini memiliki hati yang tulus, dan itulah yang membuat tumbuh perasaan aneh di hatiku.


Mungkinkah aku mencintai dia? hufth... seharian aku mengutuki diri karena timbulnya perasaan aneh itu.

Dan... kemarin sore dia datang... membawakan martabak.. hehehe..
lalu kami jalan ke kaffe ini... berdua saja, dan entah kenapa hatiku terasa begitu riang.

Dia kini di depanku...tersipu malu tak mampu memandang mataku..Aku tahu, dia menyembunyikan apa yang aku sembunyikan...Perasaan CINTA..Cinta yang kami anggap tak layak...Cinta yang terselip di KATA SAHABAT.




0 komentar:

Posting Komentar