Ketika mereka merayakannya...
Aku mempertanyakan alasannya...
Lalu begitu salahkah sebuah pengakuan akan rasa tidak bahagia?
Ini hari jadiku...
Ini isi hatiku...
RENUNGAN SUSUT USIA
Mereka menatap dengan binar-binar di mata..
Aku mempertanyakan alasannya...
Lalu begitu salahkah sebuah pengakuan akan rasa tidak bahagia?
Ini hari jadiku...
Ini isi hatiku...
RENUNGAN SUSUT USIA
Mereka menatap dengan binar-binar di mata..
Mereka berteriak hingga suara kandas... Serak..
Mereka Meneriakkan kebahagiaan..
Mewakiliku..
Kebahagiaan yang menurut mereka miliku..
Kebahagiaan yang sungguh aku tak mengerti dimana letak bahagianya...
Mereka bersenandung dan terlantunlah lagu..
Mereka bernyanyi lagu ceria tentang tambah usia...
Melantunkan lagu suka cita..
Mewakiliku..
Suka cita yang menurut mereka mengalir di rentang usiaku...
Suka cita yang sungguh aku tak mengerti dimana letak suka nya..
Ketika mereka melompat lompat bersorak-sorai...
Aku meratap-ratap mengharap waktu sejenak berhenti berjalan...
Aku belum siap menjadi tua...
Aku belum punya apa-apa..
Ketika mereka menyemangatiku atas bertambahnya umurku...
Aku terlampau lelah memikirkan betapa susut...Sungguh susut sudah waktuku..
Sungguh susut sudah usiaku...
Lalu mereka membisikan pengingat-ingat agar aku ucapkan harapan di usia baru...
Lalu aku merasa getir karena harap-harapku sudah habis kuucapkan di waktu yang sama di tahun-tahun yang lalu...
Dan mereka menjabat tanganku dengan raut tulus dan penuh doa...
Dan aku berjuang keras menyembunyikan sedihku agar terlihat seperti tawa.
Sungguh bukan aku tak tahu diri...
Syukur terdalam sudah tertanam di dasar hati...
Untuk Tuhan penciptaku...
Untuk selembar nyawa milikku...
Untuk teman-temanku..
Untuk ketulusan mereka menopang dan menyemangatiku...
Tapi sungguh tak kuasa hati ini untuk aku dustai...
Aku bersedih... Aku tak mampu tak bersedih...
Dan pada akhirnya..
Hiruk pikuk menghilang meninggalkanku dalam lamunan...
Tuhan...
Jika bersedih itu adalah dosa maka ampunilah hamba...
Sungguh aku bersyukur atas karuniamu..
Tapi ijinkanlah hamba membiarkan sedih ini mengalir tanpa bersembunyi...
Dan kembali aku berdoa...
Kali ini tak lagi meminta...
Kali ini hanya hendak berpasrah...
Biarlah semua...
Sesuai rencanaMu yang akan indah pada waktunya
Pontianak, 16 Oktober 2012
Pukul 3:25 WIB