![]() |
Jangan Bilang Gitu Dong |
Kita sedang berjuang menahan sakit perut, lalu seseorang justru menyalahkan kita atas rasa sakit yang sedang kita alami. Jujur waktu itu ingin rasanya saya melempar orang itu pakai asbak, mungkin itu bentuk kepedulian dia, tapi serius kepedulian seperti itu bukan kepedulian yang lebih baik dari sikap cuek sekalipun.
Hmm.. tidak ada orang yang ingin terus menerus sakit, mungkin memang si penanya benar benar bertanya mengenai sakit yang di alami, tapi pertanyaan dengan susunan kata seperti itu ada kesan seperti meragukan, atau BOSAN dengan sakit saya alami, sekedar info, jika orang yang tidak mengalami saja bisa merasa bosan, bisa di bayangkan derita yang dialami oleh yang merasakan sakit.
Saya sedang sakit, dan haruskah saya menjelaskan bagaimana saya bisa sakit?
Ini memang kalimat yang menunjukan rasa simpati, tapi ketika saya sakit, saya menjadi lebih sedih setelah seseorang mengutarakan itu sama saya.
Untuk rekan yang mengalami sakit ringan mungkin kalimat ini sah sah aja diucapkan, tapi jangan pernah ucapkan pada orang yang pernah dan harus menelan puluhan pil setiap hari dalam jangka waktu yang sangat lama. Percaya lah, hal yang menyenangkan saja seperti makan ayam goreng akan berubah jadi mengerikan jika anda harus mengkonsumsinya dalam jumlah yang sangat banyak setiap hari dan dalam waktu bertahun tahun, apalagi mengkonsumsi obat dan menjalani pengobatan. Jadi tolong jangan ucapkan itu.
Saya gak tau untuk yang ini, yang jelas saya tidak ingin di tanya hal seperti ini. Karena ketika hasilnya buruk, saya tidak ingin bilang "Hasil check up nya ternyata penyakitku tambah parah" dan bla bla bla..
Saya tidak punya pilihan lain selain bilang "Hasilnya baik kok" sebagai bagian dari penyangkalan saya terhadap kenyataan, dan entah lah, waktu itu hati saya rasanya sangat sedih.