Mengendalikan Orang Lain Dengan Psikologi Terbalik


Apa itu psikologi terbalik?
Pada dasarnya, setiap manusia mempunyai egoisme serta insting untuk menentang dan tertantang. Hal ini bisa kita gunakan untuk mengendalikan orang lain secara psikologis dengan cara sengaja membuatnya melakukan kebalikan dari yang anda ucapkan atau perintahkan.

Contohnya, dengan mengucapkan "Ah, gak bakalan deh lo bisa nyampe disana jam 6" kepada teman anda justru malah akan memotivasinya untuk melakukan kebalikan dari ucapan anda hanya untuk membuktikan bahwa anda salah.


Tetapi harap diingat bahwa Psikologi Terbalik adalah senjata yang berbahaya, karena jika orang yang menjadi sasaran anda menyadari bahwa anda tengah berusaha untuk memanipulasi pemikirannya, maka orang tersebut bisa jadi tidak akan pernah mempercayai anda lagi. Itulah mengapa Psikologi Terbalik hanya boleh digunakan pada pikiran bawah sadar (Subconscious) seseorang dan bukan pada pikiran sadarnya (Conscious).

Supaya Psikologi Terbalik anda berhasil, maka anda harus:

  1. Membuat sang target berfikir bahwa anda benar-benar meyakini apa yang anda ucapkan.
  2. Buatlah dia sama sekali tidak terpikir bahwa ucapan anda justru upaya memotivasinya.


Jadi, kapan psikologi terbalik bisa digunakan?


Mari kita bayangkan bahwa anda memiliki anak yang memiliki peringkat buruk di sekolah, mengucapkan "Kamu sih gak akan bisa dapat ranking bagus di sekolah" bisa menghancurkan rasa percaya dirinya, dan hal tersebut malah justru membuatnya benar-benar percaya bahwa mustahil baginya untuk bisa mendapatkan peringkat yang baik dan menciptakan keyakinan salah di benaknya yang akan mempengaruhi kepribadiannya.


Jika anda mengatakan kepada seseorang bahwa dia memiliki suatu keburukan tertentu atau bahwa dia orang yang tidak jujur secara terus menerus dan berulang-ulang bisa memprogram pemikirannya bahwa hal-hal dan keburukan-keburukan tersebut benar-benar bagian dari sifatnya dan dia memang seburuk itu.

Psikologi terbalik  hanya digunakan ketika kita tahu pasti bahwa sasaran kita mengetahui cara untuk melakukan atau meraih tujuan yang kita ingin dia capai. Pada contoh sebelumnya mengenai anak anda yang memiliki peringkat kelas yang buruk, hal yang benar adalah memotivasi dia untuk mau belajar daripada memotivasi dia untuk bisa mendapatkan peringkat kelas yang tinggi. Kenapa? Karena dia kan sebetulnya bisa belajar jika dia mau bukan? Tetapi untuk mendapatkan peringkat tinggi di sekolah, itu diperngaruhi oleh banyak faktor.

Mengatakan "Kayaknya, kamu gak bakalan bisa deh ngerjain sendiri PR kamu malam ini" jauh lebih baik daripada mengucapkan "kamu gak akan bisa dapat ranking tinggi di sekolah"


Cara menerapkan psikologi terbalik pada seseorang

Tidak semua orang akan merespon psikologi terbalik., misalnya orang yang rendah diri bisa saja menanggapi ucapan pancingan anda yang bernada negatif itu secara serius dan dengan kepercayaan penuh. Hal ini justru akan membuatnya semakin merasa rendah diri dan malah menjadikannya lebih buruk dari sebelumnya.


Psikologi terbalik seharusnya hanya digunakan kepada mereka yang memiliki sikap narsis, orang yang keras kepala, orang dengan kepribadian Tipe A dan mereka yang memiliki ego tinggi.


Jadi jika hubungan anda dengan sang kekasih kurang begitu baik, dan kebetulan pasangan anda memiliki sifat keras kepala dan lumayan egois, mengutarakan bahwa banyak orang yang mengharapkan hubungan anda dengannya berakhir, justru akan memicunya untuk berjuang mempertahankan hubungan dan melakukan yang terbaik untuk membuat anda tetap bersamanya.

Sekali anda mampu menantang dan membangkitkan ego seseorang tanpa dia tahu tujuan anda yang sebenarnya, maka anda akan bisa membuat orang tersebut melakukan apapun yang anda mau.


Disarikan dari: 2knowmyself.com oleh tebegaya


3 komentar:

  1. Kayaknya trik ini bisa dipakai untuk orang yg berkarakter keras kepala, yg suka tantangan, adakah caranya untuk yang berkarakter rendah diri yg tidak suka tantangan..?

    BalasHapus
  2. Ternyata nggak semua kepribadian bisa dihadapkan dengan psikologi terbalik ini ya.. Hmm. Terima kasih ilmunya~~

    BalasHapus
  3. Psikologi Terbalik ini sifatnya situasional.
    Tidak semua even bisa berhasil dgn trik ini. Kadang kita perlu melihat peluang yg tepat. Kalau sembarang situasi, maka hasilnya bersifat gambling.
    Orang dgn kataktrr Keras kepala dan bertekad kuat harus dibombardir dgn berbagai situasi yg tdk menguntungkan dan kita harus terkesan membiarkan ia dalam situasi penuh tekanan tsb. Ketika peluang berbicara ia berikan kpd kita, skakmatt! Keluarkan pendapat kita yg didukung oleh history2 yg membenarkan pendapat kita. 99% orang akan takluk dan seperti org terhipnotis...ia akan membenarkan apapun ulasan kita.
    Tapi ilmu psikologi terbalik ini sungguh berbahaya apabila ending nya malah T3RBVLIK 😂😂😂

    BalasHapus